Halaman

Rabu, 30 Maret 2011

Keangkuhan Hati Kekasih




-->
Oleh: Robi Rizkianto
21 Februari 2011
Di tengah penderitaan dan reruntuhan jiwa yang berserakan, kuperhatikan kekasih pujaan berdiri dalam kesendiriannya. Terdiam dan merenung sambil meneteskan butir air matanya. Hatinya menyadari keberadaan sumber keangkuhan yang telah dipeliharanya dan kini menjadi musuh terbesar dirinya.
Puluhan kisah cintanya kandas tercabik-cabik oleh keangkuhannya. Alam semesta yang telah memperhatikannya, berulang kali mengingatkan kekasih untuk menghapus segala tinta keangkuhan melalui kelembutan desir angin yang berhembus sambil melambai-lambaikan tangannya mengingatkan kekasih untuk mengubur keangkuhannya.
Hatinya menjadi keras membatu. Begitu banyak lelaki datang mempersunting jiwanya yang haus akan kesucian dan kemurnian cinta tapi dirinya menutup erat hatinya dengan tingkah kemunafikan. Hatinya seringkali tersenyum manis tapi bibirnya diam tanpa keindahan, hatinya berkata akan adanya hasrat ketika bertemu tapi raganya membungkam diam. Dan hatinya terkadang pula takjub tapi tatapannya berlagak tidak peduli dan kosong.
Dirinya adalah sosok kekasih yang selalu memakai topeng rahasia kehidupan. Aku hanya bisa meneropong kondisi hatinya sambil tertegun akan keindahan jiwanya. Laksana cahaya lilin yang selalu tertegun pada kegelapan sehingga cahaya lilin menjadi berharga manakala kegelapan menyelimutinya menjadi penguat cahaya lilin.
Aku melihat tumbuhan yang menginginkan kehidupan segera melepaskan pakaian keangkuhannya untuk tinggal hanya di samping tembok kotor. Tapi tumbuhan bisa mendapatkan dan menikmati kehidupannya. Aku melihat seorang wanita tua renta yang kelaparan juga menanggalkan pakaian keangkuhannya dengan memungut makanan dari sampah. Wanita tua renta itu pun bisa mendapatkan dan menikmati kehidupan. Maka apa lagi yang kau tunggu....???
Hai kekasih..... Lemparkan segera pakaian keangkuhanmu dan bertingkahlah dengan santun untuk menemukan pujaanmu dan singgahlah di istana hatinya. Seketika itu, dirimu akan mendapatkan telaga yang memuaskan dahaga kecintaanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar