Halaman

Kamis, 31 Desember 2009

Izinkan Aku Mendekatimu

Oleh: Robi Rizkianto

Keindahan memiliki makna agung dari sekedar ucapan lidah dan bibir mahkluk. Bahasa keindahan hanya diketahui oleh jiwa-jiwa yang tersucikan dari kefasikan, perbudakan dunia dan pelecehan nafsu oleh syaitan. Sang kekasih sejati Allah akan selalu menjulurkan keyakinannya bahwa….
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu”. (Asy-Syams: 91)
Gairah surgawi sang kekasih sejati Allah akan menggetarkan hatinya dan hidup dalam kebisuan kehendaknya. Lirikan matanya akan memancarkan cahaya keimanan hingga meninggalkan kesedihan yang sering menjadi teman setia mahkluk yang terjebak dalam nista kecintaannya pada mahkluk.
Saudaraku yang mendambakan ketenangan,
Raihlah istana kemuliaan beserta keintiman bersama Yang Maha Dekat. Saat bunga-bunga malam merekah, maka bangunlah dan rajutlah ikatan mahabbah (kecintaan) Allah. Lepaskan kerinduanmu, dirikanlah sholat diatas tengkorak-tengkorak mahkluk yang terlelap dalam peraduan. Bukalah lembaran-lembaran suci Allah karena sang kekasih sejati Allah akan sirna dari pegangan nafsunya dan berganti dengan pegangan illahi…
“Hai orang yang berselimut, bangunlah (untuk sholat) di malam hari….” (Al Muzzammil: 1-2)
“…Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan” ( Al Muzzammil: 4)