Halaman

Senin, 19 April 2010

Islam Bukan Agama Persamaan tapi KEADILAN

Banyak kita jumpai perhatian yang besar dari seorang ibu kepada anak anaknya. Saat pembagian kue, biasanya anak anak sering bertengkar agar sebagian dapat porsi yang lebih besar. Anak anak sering ngeluarkan perkataan atau bahkan perilaku yang tidak seharusnya, memukul atau pun mecubit. Ibu biasanya berkata ke anak anaknya : “ ayo dibagi sama rata biar gak tengkar / tukaran…”. Kali ini mari kita tinjau dalam konteks islam mengenai konsep persamaan.


Allah memberitahukan dalam al qur’an surat al hujurat 9 “…Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. Syaikh Muhammad al utsaimin memberitahukan dalam kitab syarah aqidah al wasithiyah bahwa Allah telah melimpahkan bermacam-macam nikmat kepada kita, maka sungguh adil jika kita bersyukur kepada-Nya. Allah juga telah menjelaskan kebenaran kepada kita, maka sungguh adil jika kita mengikuti kebenaran itu.


Posisi ibu yang berkata “ayo dibagi sama rata kuenya” tadi, sebenarnya merupakan wujud ikhtiar dalam untuk menciptakan keadilan untuk anak-anaknya. Rosullah saw bersabda “Takutlah kepada Allah dan berlaku adillah diantara anak-anak kalian” (HR Al Bukhari). Namun, Sekarang yang jadi pertanyaan yakni “APAKAH ISLAM ADALAH AGAMA PERSAMAAN???”.


Syaikh Muhammad al utsaimin berkata bahwa tidak ada sama sekali dalam al qur’an, Allah memerintahkan persamaan. Islam adalah agama keadilan, yaitu menggabungkan dua hal yang sama; dan membedakan dua hal yang berbeda KECUALI JIKA YANG DIKEHENDAKI DENGAN PERSAMAAN ADALAH KEADILAN.
Ayat-ayat al Quran yang menafikan (meniadakan) persamaan yakni
“Katakanlah, ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’” (az zumar 9)
“Katakanlah, ‘Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang…” (Ar Ra’d 16)
“Tidak sama diantara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (mekkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu).” (Al Hadid 10)


Jadi sekarang kita memahami bahwa makna keadilan lebih luas daripada makna kesamaan (penyetaraan). Itulah islam yang bersifat universal, menyeluruh. Memerintahkan keadilan dengan tanpa menutup kemungkinan untuk persamaan. Maka, keadilan bisa bermakna perbedaan dan persamaan. Sehingga ISLAM BUKAN AGAMA PERSAMAAN TAPI AGAMA KEADILAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar