Halaman

Senin, 18 April 2016

Wahai Isteri.... Ikatlah Suamimu dengan Pesona Ketaatanmu

Oleh : Robi Rizkianto
19 April 2016

Penampilan bisa memudar tapi hati bisa terus merekah, semakin indah dan betah dipandang. Saat suami dan istri kita masih muda, kita sangat mencintai dan membanggakan pasangan kita di hadapan kawan maupun keluarga. Kita biasanya berbangga saat di awal pernikahan, kita bisa mendapatkan sosok pasangan suami / istri yang banyak orang mengejar-ngejarnya namun kita yang bisa mendapatkannya. Sayangnya, semua kebanggaan dan kecintaan itu hanya fisik semata. Kita bangga karena pasangan kita tampan atau cantik. 

Taukah anda teman-teman yang wanita?! Ternyata penampilan indahmu itu tidak selalu bisa membuat suamimu aman pada saat di luar. Suamimu itu akan bertemu dengan puluhan hingga ratusan wanita di luar sana. Apakah dirimu yakin bahwa kamu lebih cantik dibanding ratusan wanita itu?! Tentu saja tidak. Apakah dirimu merasa memiliki kulit yang lebih lembut dibanding wanita di luar sana?! 

Jadi apakah seorang isteri tidak perlu menjaga kecantikannya?! bukan begitu berpikirnya. Saya ingin menyadarkan anda bahwa kecantikanmu itu tidak bisa anda jadikan ikatan utama untuk suamimu. Jadikan kecantikan itu ikatan yang kedua. Ikatan yang utama anda gunakan yakni ketaatanmu padanya.
Ketaatanmu itu akan menyentuh sisi emosional, bagian Qolbu. Ikutilah perintah suami meski anda kadang merasa pendapatmu lebih benar. Biarkan suamimu berkuasa terhadap anda secara mutlak. Ingatkan suami dengan santun tanpa bentakan apalagi ejekan terhadap suami. Layani suami seperti anda tidak akan mendapatkan suami seperti dirinya di luar sana. Jadikan suamimu merasa menjadi spesial di hadapanmu. Maka sikapmu itu, pasti akan mampu mengikat erat suamimu. 

Suamimu tidak akan menemukan wanita setaat dirimu di luar sana. Apa mungkin teman wanita suamimu mau saat disuruh menjemput anak-anak?! selalu membuatkan minuman hangat di malam / pagi hari untuk suamimu, mencium tangan suamimu saat hendak berangkat ke kantor, selalu memberikan dorongan dan pandangan positif untuk menggugah sikap optimis suamimu?! Jawabannya pasti tidak. Maka lakukan ketaatanmu pada suami dengan maksimal maka ikatanmu pada suamimu itu akan semakin kuat. Anda akan selalu bersemayam di hatinya karena anda wanita yang spesial baginya, berkat ketaatanmu padanya.

Senin, 04 April 2016

Anak Main Game?! Tenang Saja...


Oleh : Robi Rizkianto
2 April 2016
“tembaakk...! bikin senjata lagi biar banyak, baru kalau siap langsung serang”, celoteh anak. Yah, itu mungkin gambaran celoteh anak saat sedang bermain game. Mereka asyik sekali kalau sudah bermain. Kadang bisa lupa belajar, bahkan sholat. Atau bisa jadi sengaja melupakannya, anak lebih memilih terusan bermain game. Eitsss... ada juga khan anak yang meski bermain game tapi tetap belajar dan bermain?!

Saya memperhatikan ada dua tipe anak bermain game. Ada yang berjam-jam. Namun, ada pula yang terkontrol, hanya seminggu dua kali selama 1 jam. Dengan adanya dua tipe anak ini, tentunya akan menghasilkan anak dengan kualitas yang berbeda pula dari segi karakter.
Kebiasaan anak akan membentuk karakter. Kebiasaan bermain game ini bukan berpengaruh kepintaran akademik. Banyak kita temukan anak yang sering bermain game setiap hari pun ternyata juga bagus akademiknya. Sehingga bukan mutlak benar jika game itu penghambat belajar anak. Misalkan saja anak tidak pernah bermain game tapi selalu nonton televisi, maka sama saja itu akan menjadi penghambat belajar anak. Apakah televisi tidak ada manfaatnya?! Ada. Sama halnya dengan bermain game pun, persoalannya bukan pada game tersebut tapi kontrol waktu.

Jika kita melihat dengan fair maka permainan game pun ada manfaatnya buat anak jika waktu bermainnya mampu dikontrol oleh orangtua. Pertama, anak bisa belajar bahasa inggris. Umumnya seluruh bahasa yang dipakai dalam game menggunakan bahasa inggris. Kedua, anak bisa belajar membuat perhitungan yang jelas. Banyak game yang trend sekarang temanya tentang pertempuran. Anak harus menyusun strategi yang jitu agar anak mampu mengalahkan lawannya. Ketiga, kemampuan otak kanan anak akan meningkat. Imajinasi anak akan semakin meningkat dengan bermain game. Kemampuan imajinasi tersebut bisa mendongkrak kemampuan anak membuat produk atau melakukan hal yang kreatif. Masih banyak lagi lainnya. Disamping itu, memang bermain game tetap memberikan dampak negatif jika lost control (tidak dikontrol) dan tanpa pendampingan orangtuanya.

“Bagaimana cara mengontrolnya?? Mendampingi gimana maksudnya?! Main game kok didampingi?”, mungkin itu yang terlintas di pikiran saat ini. Cara mengontrolnya, baiknya anak diberi jam khusus untuk bermain. Selain jam tersebut, maka anak tidak boleh bermain game, baik di rumah atau luar rumah. Setiap anak memiliki kecanduan yang berbeda-beda, maka tidak ada aturan yang terbaik. Bisa seminggu sekali dari jam sekian sampai sekian. Bisa setiap hari asalkan hanya 30 menit. Orangtua yang lebih paham cara mengontrolnya. Untuk orangtua yang ingin menghentikan kecanduan anaknya, maka sebaiknya aturannya bertahap saja. Kemudian cara mendampingi anak, pertama bisa dilakukan dengan cara orangtua memeriksa semua permainan game anak. Apakah permainan tersebut layak untuk anak-anak atau tidak. Karena permainan game ada yang mengandung pornografi. Maka orangtua harus selektif. Kedua, orangtua kadangkala bisa memberitahu anak arti bahasa inggris di permainan tersebut agar anak sekalian belajar bahasa inggris juga. Atau bisa juga orangtua memberikan syarat ke anak, misal anak boleh bermain game dengan syarat mencatat dan menghafalkan kosa kata di game tersebut. Cara ini memaksa anak untuk mencatat dan menghafalkan kosakata bahasa inggris agar bisa terus bermain.

Mari kita tenangkan diri menghadapi anak-anak kecanduan game. Lakukan kontrol dan pendampingan intensif bagi mereka. Lakukan bertahap untuk mengatasi kecanduan bermain game anak.